CARA KONFIGURASI RIP PADA ROUTER CISCO
RIP yang merupakan routing protokol dengan algoritma distance vector, yang menghitung jumlah hop (count hop) sebagai routing hop. Tipa RIP router saling tukar informasi routing tiap 30 detik, melalui UDP port 520. Untuk menghindari loop routing, digunakan teknik split horizon with poison reverse. RIP merupakan routing protocol yang paling mudah untuk di konfigurasi.
RIP memiliki 3 versi yaitu:
- RIPv1
Merupakan bagian dari distance vertor yang mencari hop terpendek atau router terbaik, RIP versi 1 juga merupakan class pul routing. - RIPv2
Merupakan bagian dari distance vertor yang mencari terbika, RIP versi 2 juga merupakan class list ruuting. - RIPng (RIP Next Generation)
RIPng yang didefinisikan dalam RFC 2080 adalah perluasan dari RIPv2 untuk mendukung IPv6, generasi Internet Protocol berikutnya.Perbedaan utama dari RIPv2 dengan RIPng:
- Dukungan dari jaringan IPv6
- RIPv2 mendukung otentikasi RIPv1, sedangan RIPng tidak.
IPv6 saat itu, seharusnya manggunaka IP Security (IPsec) untuk otentikasi. - RIPv2 memungkinkan pemberian beragam tag untuk rute, sedangkan RIPng tidak.
- RIPv2 meng-enccode hop berikutnya (next-hop) ke setiap entry route, RIPng membutuhkan penyandian (encoding) teertentu dari hop berikutnya untuk satu set entry route.
Batasan
- Hop count tidak dapat melebihi 15, dalam kasus jika melebihi akan dianggap tidak sah. Hop tak hingga direpresentasikan dengan angka 16.
- Sebagian besar jaringan RIP datar. Tidak ada konsep wilayah atau batas-batas dalam jaringan RIP.
- Variabel Length Subnet Masks tidak didukung oleh RIP IPv4 versi 1 (RIPv1).
- RIP memiliki konvergensi lambat dan menghitung sampai tak terhingga masalah.
Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Routing_Information_Protocol
http://santekno.blogspot.com/2013/01/pengertian-rip-routing-information.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar